Elektrolisis Larutan NaCl dengan
Elektroda Karbon
Disusun oleh :
Muhammad Rizal Azzuhri
Kelas
: XII IPA 3
SMA RIMBA MADYA KOTA BOGOR
TAHUN
AJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Elektrolisis adalah proses penguraian elektolit dalam bentuk
larutan maupun lelehan oleh arus listrik yang diubah menjadi energi kimia.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat. Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
( kation ) dan ion negatif ( anion ), sehingga membentuk senyawa netral ( tanpa
bermuatan ). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa yang memiliki
rumus kimia yaitu NaCl juga sebagai bahan utama garam dapur. Larutan NaCl
adalah larutan yang berasal dari asam lemah dan basa lemah yang bersifat asam,
basa, dan netral.
Pada katoda terjadi persaingan antara air dengan ion Na+ . Berdasarkan tabel potensial standar reduksi, air
memiliki E˚red yang lebih besar dibandingkan Na+ . ini berarti air lebih mudah tereduksi dibandingkan ion Na+ . Oleh sebab itu spesi yang bereaksi dikatoda adalah air.
Sementara, berdasarkan tabel potensial standar reduksi nilai
E˚red ion Cl‾ dan air hamper sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan
potensial tambahan ( over voltage )maka oksidasi ion Cl‾ lebih
mudah dibandingkan oksidasi air. Berikut merupakan reaksi elektrolisis larutan
garam NaCl :
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.
Zat apakah yang
terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan NaCl?
2.
Jelaskan
persamaan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda?
3.
Berikan
penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut?
4.
Kesimpulan
apakah yang dapat ditarik setelah melakukan percobaan elektrolisis tersebut?
1.3
Tujuan
Mengamati perubahan yang terjadi dikatoda maupun dianoda pada
elektrolisis dari larutan garam dapur ( NaCl ) dengan elektroda karbon.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1
Tempat dan
Waktu
Tempat :
Laboraturium IPA SMA Rimba Madya Bogor
Waktu : Selasa, 27 Oktober 2015
2.2
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan sebagai
berikut :
1.
Gelas kimia 250
mL ( 1 buah )
2.
Tabung U
3.
Gelas corong
4.
Elektroda
karbon
5.
Pipet tetes
6.
Statip
7.
Klem buret
8.
Kabel listrik
9.
Power Supply
10.
Kapas
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut :
1.
Indikator fenolftalein
2.
Larutan garam
dapur NaCl
Langkah kerja:
1.
Siapkan larutan
NaCl dalam gelas kimia 250 mL.
2.
Masukan larutan
NaCl ke dala tabung U dengan menggunakan gelas corong sampai permukaan larutan
± 2 cm di bawah mulut tabung.
3.
Pasanglah
elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan dan sumbat menggunakan kapas.
Kemudian, hubungkan dengan sumber arus. Catatlah bagian elektroda mana yang
bertindak sebagai katoda dan anoda.
4.
Catatlah
perubahan-perubahan di katoda maupun di anoda apa yang terjadi selama
elektrolisis berlangsung.
5.
Ketika
Elektrolisis telah berlangsung sekitar 1 menit, teteskan pada daerah sekitar
elektroda masing-masing 3 tetes larutan fenolftalein. Catat perubahan yang
terjadi di katoda dan anoda.
6.
Lanjutkan
elektrolisis 5 – 10 menit.
7.
Tulis reaksi
yang terjadi pada setiap elektroda.
8.
Kesimpulan apa
yang dapat anda peroleh dari kegiatan percobaan tersebut.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1
Hasil
Pengamatan
Hasil
Pengamatan Berupa Tabel.
NO
|
Cairan dalam ruang
|
Perubahan selama elektrolisis
|
Perubahan setelah ditambah fenftalein
|
1
|
Larutan NaCl
|
Adanya gelembung
|
Adanya perubahan warna
|
2
|
Katoda
|
Ada banyak
gelembung (gas ) dengan ukuran yang kecil di elektroda karbon dan berbau bayclin
|
Warna menjadi ungu
|
3
|
Anoda
|
Ada gelembung (gas ) sedikit tetapi ukurannya besar di elektroda karbon.
|
Warna menjadi putih atau keruh
|
3.2
Pembahasan
Kesimpulan
yang didapat, ketika larutan
di anoda dan di katoda diberikan elektroda karbon terdapat gelembung, akan
tetapi gelembung pada katoda lebih banyak hal ini dikarenakan terjadi reduksi
air yang menghasilkan gas hidrogen hal ini karena di katoda dalam kondisi pH
basa. Sedangkan di anoda terdapat sedikit gelembung karena terjadi reaksi
oksidasi Cl- dan gelembung di anoda adalah klor, hal ini karena di
anoda dalam kondisi pH asam dan larutannya berbau seperti bayclin.
Pada saat larutan di katoda dan di anoda ditetesi dengan Indikator
Fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi ungu di katoda, sedangkan terjadi
perubahan warna putih di anoda namun larutannya menjadi lebih keruh.
KESIMPULAN
Reaksi di
Katoda (reduksi) :
Reaksi elektrolisis larutan garam (NaCl) mengahasilkan gelembung terus
menerus karena mengalami reaksi reduksi dan
disebut gelembung gas Hidrogen (H) dan ion OH‾ (basa). Terbentuknya
ion OH‾ pada katoda dapat dibuktikan
dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi ungu setelah diberi 3 tetes
indikator fenolftalein (pp).
Reaksi di Anoda (oksidasi) :
Reaksi
elektrolisis larutan garam (NaCl) mengahasilkan
gelembung yang sedikit karena mengalami reaksi oksidasi dan disebut gelembung gas klor (Cl) dan bersifat
asam. Mempunyai sifat asam pada anoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna
larutan dari bening menjadi putih atau keruh setelah diberi 3 tetes indikator
fenolftalein (pp).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/larutan_NaCl_(kimia)
No comments:
Post a Comment